Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang membutuhkan waktu pengobatan yang tidak sebentar. Adanya efek samping obat dan tantangan lainnya yang dialami oleh mereka pasien tuberkulosis juga membuat pasien kesulitan menjalankan kegiatan sehari-hari. Yabhysa Ngawi melalui program SSR YABHYSA PEDULI TBC membuat sebuah program inovasi yaitu Pemberdayaan Pasien TBC melalui Ternak Ayam.
Program inovasi tersebut bertujuan untuk memberdayakan pasien TBC selama pengobatan berlangsung. Mereka diberikan tanggung jawab untuk memelihra ayam yang nantinya dapat dikembangkan menjadi lebih banyak lagi. Program inovasi ini dipilih dengan melihat beberapa sisi. Dari sisi ekonomi pemberdayaan ini bisa berkembang dan diarahkan ke ekonomi ketika ayam dapat berkembang banyak. Kemudian dari sisi pola hidup sehat, telur yang dihasilkan menjadi protein tambahan buat pasien selama pengobatan. Dan dari sisi psikososial, pasien memiliki kesibukan atau kegiatan tambahan sehingga dapat mengurangi rasa jenuh dalam meminum obat selama pengoabatan.

Sasaran dari program inovasi ternak ayam adalah pasien TBC SO dalam masa pengobatan. Setiap penerima manfaat akan diberikan 2 ekor ayam betina dewasa. Ayam tersebut harus dipelihara sampai dewasa , selanjutnya SSR Yabhysa Ngawi akan meminta 2 ekor ayam dari hasil telur untuk diberikan kepada pasien TBC lainnya. Sehingga program ini dapat berkelanjutan dan dirasakan manfaatnya untuk pasien TBC lainnya. Oleh karena itu, makna mampu disini ialah dalam hal kesepakatan diawal tentang program dan keberlanjutannya.
Awal program inovasi ternak ayam dimulai pada bulan November 2022 lalu dengan jumlah 4 penerima manfaat dari 4 wilayah puskesmas. Tentu saja setiap program tidak langsung berhasil. Pada gelombang pertama terdapat 2 ekor ayam dari 1 pasien yang meninggal. SSR Yabhysa Ngawi tidak patah semangat dan memperoleh hasil ketika 3 pasien TBC lainnya dapat mengembangkan ayamnya, dan menyalurkan 2 ekor ayam betina untuk disalurkan ke pasien TBC lainnya pada gelombang kedua. Melihat keberhasilan tersebut, SSR Yabhysa Ngawi termotivasi untuk semakin mengembangkan program inovasi ini.
Pada bulan lalu, SSR Yabhysa Ngawi menyalurkan kembali 8 ekor ayam betina untuk 4 pasien TBC lainnya. Sehingga sampai saat ini sudah ada 11 pasien TBC dengan jumlah 22 ekor ayam betina yang menerima manfaat program. SSR Yabhysa Ngawi juga melakukan monitoring program ini dengan selalu memastikan setiap bulan kepada kader dan penerima manfaat by phone.
SSR Yabhysa Ngawi sudah berupaya untuk mencari mitra dengan mengajukan proposal terkait program inovasi ini walaupun hingga saat ini masih belum membuahkan hasil. Meskipun demikian, SSR Yabhysa Ngawi tidak patah semangat, karena hal yang besar dimulai dari hal kecil. Meskipun kecil dan baru 11 pasien, kami yakin bahwa program ini akan berhasil dan akan dapat dirasakan manfaatnya untuk pasien TBC yang lain.

Harapannya ialah, pasien TBC memerlukan perhatian dari semua pihak baik dari pemerintah, swasta, masyarakat atau pribadi. Semoga program ini mampu memberikan manfaat bagi pasien TBC di Kabupaten lNgawi dan semakin banyak lagi penerima manfaatnya. Lebih jauh lagi, semoga program ini dapat direplikasikan di daerah lainnya untuk mewujudkan program pengentasan TBC yang inovatif dan kreatif.